Kue Tradisional Asia Dewi Anggraini - detikFood Rabu, 17 Okt :30 WIB Foto: Istock Jakarta - Secara tradisional jajan pasar disajikan dalam tampah sebagai suguhan spesial saat ada perayaan atau upacara. Berbahan sederhana dari umbian dan tepung yang ada di sekitar rumah. Umbian dan kelapa jadi bahan utama jajan pasar tampah. Berikut ini 7 jenis jajan pasar sederhana yang umumnya dibuat sendiri dan disajikan buat tamu atau sesajian upacara. 1. Cenil ADVERTISEMENT SCROLL TO RESUME CONTENT Foto: IstockKue basah yang satu ini terbuat dari pati singkong dan tepung kanji. Adonannya kemudian diberi pewarna makanan sehingga punya beragam warna yang cantik. Biasanya memakai warna yang mencolok seperi merah, kuning, hijau hingga pink. Bentuknya pun beragam, mulai dari kotak kecil, bulat hingga memanjang seperti cendol. Cenil tersaji dengan kelapa parut serta diberi taburan gula pasir. Sehingga rasanya manis. Teksturnya yang kenyal bikin orang ketagihan. Jadi, makan satu cenil dijamin tak cukup. 2. Lupis Foto: Devi S. Lestari / detikFoodLupis atau lopis, jajanan pasar yang terbuat dari beras ketan. Kue ini punya bentuk yang unik, yaitu berbentuk segitiga. Bentuknya didapat dengan cara membungkus adonan beras ketan dengan daun pisang. Beberapa juga ada yang membuat lupis dengan bentuk bulat memanjang seperti lontong. Sama seperti kue basah lainnya, lupis tersaji dengan taburan parutan kelapa. Hanya saja, setelahnya diguyuri saus gula merah. Rasanya jadi manis, gurih, dan tentunya kenyal empuk. Baca juga: Lupis, Sosis Solo hingga Kue Lumpur, Jajan Pasar yang Murah Meriah dan Sedap! 3. Tiwul Foto: IstimewaTerbuat dari singkong yang dikeringkan lalu ditumbuk, kemudian dikukus dengan tambahan gula merah. tiwul Tiwul berbentuk butiran kecil dengan warna kecokelatan dengan rasa kenyal manis. Biasanya tiwul dibentuk menjadi kerucut seperti tumpeng. Karena itu, di Wonogiri dan Gunung Kidul, tiwul tidak diberi gula tetapi dimakan layaknya nasi dengan beberapa lauk. Tapi kue tiwul di pasar umunnya disajikan dengan gula merah dan kelapa parut sehingga rasanya manis. 4. Gatot Foto: dok. DetikFoodJajanan ini berasal dari Gunung Kidul, Yogyakarta. Nama 'gatot' diambil dari gagal total. Ini karena gatot terbuat dari singkong yang tak bisa tumbuh maksimal umbinya. Singkong tersebut kemudian dijemur hingga kering hingga menjadi gaplek. Gaplek kemudian direndam semalaman, dipotong-potong lalu dikukus dengan gula merah. Tak heran kalau gatot punya warna yang cokelat. Gatot enak dimakan dengan parutan kelapa. 5. Grontol Foto: IstockIni dia jajanan yang terbuat dari jagung. Jagungnya tak ditumbuk atau pun dijadikan adonan khusus. Tapi jagung pipilnya direbus dengan air kapur sirih. Kemudian kulit biji jagung dibuang dan dicuci hingga bersih. Terkahir disajikan kelapa parut dan gula pasir. Dulu, ada banyak penjual grontol keliling. Biasanya dijual di dalam gerobak atau sepeda. Kemudian disajikan dengan cup plastik. 6. Ketan Item Foto: dok. DetikFoodPernah lihat sajian berwarna hitam di dalam jajanan tampah? Itu merupakan ketan hitam yang dikukus. Ketan hitam ini enak dimakan dengan parutan kelapa dan gula pasir. 7. Gethuk Foto: IstockJajanan yang satu ini mudah ditemui di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kata 'gethuk' sendiri diambil dari bahasa Jawa yang artinya singkong rebus tumbuk. Sesuai namanya, gethuk terbuat dari singkong rebus. Kemudian tumbuk atau digiling hingga halus dan diberi gula serta pewarna makanan. Sehingga ada beragam warna gethuk yang dijual pedagang. Gethuk biasanya disajikan dengan parutan kelapa. Tapi kini, gethuk juga bisa dibuat dari ubi, talas, dan pisang. Tentunya menghasilkan rasa yang berbeda tapi dengan bentuk yang sama. Baca juga: Legit Mantap Gethuk, Sawut dan Tiwul Buatan Teh Ninih Tonton juga 'Kata Mereka: Mencoba Kue Tradisional': [Gambas:Video 20detik] (dwa/odi)